Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum wr. wb.
Anak saya Balqis (18 tahun)
mengalami penyakit kulit yang teruk sejak minggu-minggu terakhir beliau di PLKN (semacam program wajib militer di Malaysia). Ini mungkin disebabkan oleh stress, makanan, lingkungan sekitar dan cuaca
sepanjang menjalani latihan di sana.
Setelah pulang dari PLKN
pada 14 Feb 2015 lalu, kami membawanya ke beberapa buah klinik biasa, tapi malangnya
dokter sendiri tidak tahu jenis penyakit kulit tersebut, hinggalah kami
membawanya ke sebuah klinik spesialis kulit di Rawang.
Klinik spesialis kulit tersebut
kemudiannya menyatakan bahwa Balqis mengidap penyakit psoriasis yang sudah kritikal
serta sukar untuk diobati. Klinik
tersebut menyarankan agar Balqis dirujuk ke Bahagian Dermatology Rumah Sakit
Selayang.
Di Rumah Sakit Selayang, dokter yang
memeriksa Balqis memberikan obat tahan
gatal (mengantuk), sampo dan berbagai
krim yang diyakini mengandung steroid untuk dioleskan di seluruh badan. Krim untuk kepala lain, krim untuk tangan
lain, krim untuk badan krim lain dan begitulah seterusnya.
Setelah seminggu menggunakannya kami mendapati obat-obat tersebut tidak ada hasilnya, malahan jangkitan terus merebak ke seluruh badan dan kepala. Kulitnya kelihatan bersisik, di atas kepala pula berkeping-keping tebal. Keadaannya amat menyedihkan kami seisi keluarga.
Setelah seminggu menggunakannya kami mendapati obat-obat tersebut tidak ada hasilnya, malahan jangkitan terus merebak ke seluruh badan dan kepala. Kulitnya kelihatan bersisik, di atas kepala pula berkeping-keping tebal. Keadaannya amat menyedihkan kami seisi keluarga.
Oleh karena bimbang terhadap efek
sampingan yang mungkin akan dihadapi oleh Balqis efek dari steroid yang
digunakan, kami mencari alternatif lain dengan melayari internet dan
membaca pengalaman-pengalaman yang dilalui oleh pesakit-pesakit yang senasib
dengannya. Rata-rata menyatakan tidak
ada obat dan ini tambah merunsingkan kami.
Akhirnya saya terjumpa satu
artikel potongan surat kabar (arkib: 05/08/2012) yang menceritakan pengalaman
pesakit yang sudah 27 tahun menderita psoriasis dan kini telah pulih. Dari potongan surat kabar itulah saya mendapatkan
nombor telefon dan menghubungi En. Dali untuk mendapatkan penerangan yang lebih
lanjut sehingga membawa kami mengenali Dr Nurmawati dan An-Nabaat.
Tanpa
berlengah kami ke rumah/ kliniknya di Bangi. Dr Nurmawati bekalkan Balqis dengan 4 jenis obat iaitu:
1. Minyak kelapa
dara (minum)
2. Minyak herbal
(sapu)
3. Kapsul herbal
rawat kuman/virus (makan)
4. Kapsul herbal
rawat alahan (makan)
Kami minta
Balqis berhenti menggunakan obat-obatan dari rumah sakit dan mulai mengunakan produk Herbal An-Nabaat. Pada peringkat permulaan
perngobatan, kami mendapati efek dari tindakbalas obat antaranya:
1. Kulit cepat
kering dan mengelupas.
2. Tidak tahan
sejuk walaupun cuaca panas (akibat pengelupasan).
3. Terbungkuk-bungkuk
dan tidak boleh berdiri lama.
4. Sakit di
sendi-sendi tulang tangan dan kaki.
5. Bengkak-bengkak
di betis, lengan dan kaki.
6. Kulit menjadi tipis dan tidak boleh disentuh terutama dipelipatan lengan.
7. Pijar di telapak
tangan jika terpegang makanan pedas.
8. Kulit menjadi
kemerah-merahan
9. ‘Bertukar
kulit’
Dari waktu ke waktu
kami sering berkonsultasi dengan Dr Nurmawati untuk mendapat pandangan dan
nasehat. Kami diminta agar tidak gusar
jika ada tindakbalas karena ini sebenarnya menunjukkan kesan yang baik dan banyaklah
bergantung kepada Allah Taala.
Alhamdulillah,
kami amat bersyukur ke hadrat ilahi karena setelah hampir 3 bulan penyakit
Balqis akhirnya kembali pulih sepenuhnya. Namun begitu
kami masih mahu Balqis meneruskan memakan obat-obat An-Nabaat ini. Balqis sudah kembali ceria dan kini sedang
menyambung pelajarannya ditingkat Matrikulasi.
Kami bersedia untuk berbagi pengalaman ini pada sesiapa saja yang mengalami masalah yang sama. Akhir kata terima kasih dan syukur kepada
Allah yang menemukan kami dengan Dr Nurmawati, Herbal An-Nabaat dan En. Dali yang
banyak membantu kami.
Herbal An-Nabaat,
Selamat Maju Jaya.
ABDULLAH ABDUL JALIL
RAWANG